Kamis, 25 Maret 2010
JADIKAN OMONGAN NEGATIF ORANG SEBAGAI PEMICU DAN PEMACU SEMANGAT
part 1:
Tim sepakbola Yunani pada Piala Eropa 2004 adalah tim yang diremehkan dan dikatakan, “Tidak mungkin juara!”
Hal ini tidak menyebabkan mereka kecil hati justru hal itu dijadikan pemicu dan pemacu semangat mereka untuk memenangkan pertandingan. Target mereka tidak muluk-muluk. “Yang penting kami lolos ke perempat final”, demikian kata Otto Rehagel pelatih Yunani asal Jerman.
Yunani pun lolos ke perempat final. Salah satunya dengan mengalahkan tuan rumah dan favorit juara yaitu Portugal yang bertabur bintang-bintang terkenal seperti Luis Figo, Rui Costa, Deco, Nuno Gomez dan Chistiano Ronaldo.
Di Perempat Final mereka mengalahkan juara bertahan dan kandidat juara Perancis yang kaptennya adalah Zinedine Zidane yang pernah menjadi pemain terbaik dunia 2 kali.
Di semi final mereka mengalahkan kandidat juara juga Republik Ceko yang dipenuhi bintang-bintang seperti Karel Poborsky, Milan Baros, dan Thomas Rosicky. Sebenarnya ada 1 lagi yaitu Pavel Nedved tapi kemudian ia cedera dan diganti.
Di Final mereka bertemu lagi dengan Portugal. Walaupun mereka pernah mengalahkan Portugal di penyisihan grup para penonton dan penggemar sepakbola tetap mengatakan, “Yunani tak mungkin juara!”
Tapi Yunani menjadikan semua itu sebagai pemicu dan pemacu semangat mereka. Yunanipun mengalahkan Portugal dan menjadi juara Piala Eropa 2004.
part 2:
Pada tahun 1958, ketika tim Piala Thomas Indonesia berangkat ke bandara Kemayoran untuk naik pesawat ke Singapura tidak ada rakyat Indonesia yang mengantar. Rakyat Indonesia tidak percaya diri. Rakyat Indonesia berkata, “Tim Piala Thomas Indonesia tidak mungkin juara!”.
Banyak penggila bulutangkis yang mempunyai mobil dan biasa mengantar pemain-pemain bulutangkis. Tapi pada saat itu tidak ada yang mengantar Tim Piala Thomas Indonesia. Mereka berangkat naik becak ke Kemayoran.
Tapi hal ini tidak membuat Tim Piala Thomas Indonesia kecil hati. Anggapan dan omongan negatif dari bangsa sendiri ini malah dijadikan pemicu dan pemacu semangat mereka untuk bertanding.
Ketika final Indonesia bertemu Malaya (nama lama Malaysia) sang juara bertahan dan sudah merebut Piala Thomas sebanyak 3 kali berturut-turut. Lawan yang berat. Ternyata Tan Joe Hok, Ferry Soneville dan kawan-kawan mengalahkan Malaya 6-3. Indonesia Juara Piala Thomas untuk pertama kalinya. Ini menjadi perintisan Indonesia menjadi juara Piala Thomas sebanyak 13 kali.
Ketika pulang. Rakyat Indonesia menyambut di bandara Kemayoran. Tim Indonesia lalu diarak keliling Jakarta dengan mobil bak terbuka. Sepanjang perjalanan rakyat Jakarta berbaris, melambaikan tangan dan mengelu-elukan sang juara.
Tan Joe Hok berkata, “Ini adalah tim yang unik. Berangkat naik becak pulang diarak dengan mobil.”
Jadi omongan negatif dari bangsa sendiri malah dijadikan pemicu dan pemacu semangat mereka untuk sukses dalam kejuaraan Piala Thomas Tahun 1958.
part 3 :
Howard Schultz yang menjadi tokoh di balik kesuksesan Starbucks pun pernah dihina, “Gila! Mana Mungkin orang Amerika membeli kopi seharga satu setengah dolar!”. Tapi ia jalan terus. Omongan negatif ini malah memicu dan memacu semangat Howard Shultz untuk membuktikan bahwa orang lain salah.
Ternyata dengan menjual kopi dengan harga mahal malah menaikkan kelas starbucks menjadi coffe shop untuk kalangan menengah ke atas dan cabang-cabangnya tersebar ke seluruh dunia.
Jadi kalau ada orang yang berbicara negatif kepada kita jadikanlah itu sebagai pemicu dan pemacu semangat kalau kita ingin sukses.