Kamis, 25 Maret 2010

Apa yang kita inginkan bisa benar-benar terjadi


Refugees All Stars adalah sebuah band. Anggota-anggotanya adalah pengungsi di Sierra Leone, sebuah Negara di Afrika yang porak-poranda karena perang saudara. Anggota-anggota band ini hidup sengsara dan miskin di pengungsian. Untuk kebutuhan dasar seperti makan dan minum saja susah didapat.

Salah satu dari mereka bahkan tangan kirinya putus akibat ditebas oleh kelompok pemberontak. Tapi mereka pantang menyerah. Berawal dari keinginan menghibur para pengungsi di kamp itu mereka membentuk band.

Mereka membuat drum sendiri dari barang-barang bekas yang ada di pengungsian. Gitarpun sudah ada di pengungsian.

Mulailah mereka menghibur pengungsi di kamp tempat mereka mengungsi. Lalu merekapun mulai mengarang lagu. Mayoritas lagu mereka tentang perdamaian dan penderitaan di pengungsian. Karena mereka mengalami sendiri penderitaan itu dan sangat menginginkan perdamaian maka ketika membawakan lagu mereka penghayatan mereka sungguh luar biasa.

Setelah beberapa lama PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengontrak mereka untuk keliling Afrika dan menghibur para pengungsi di seluruh kamp pengungsi di Afrika.

Setelah itu beberapa musisi terkenal mendukung mereka dalam aransemen lagu, pembelian alat musik, dan memodali rekaman. Para musisi itu adalah Paul Mc Cartney, Rolling Stones, dan Steve Tyler vokalis band Aerosmith yang juga ayah dari aktris Hollywood Liv Tyler.

Tapi masih ada rintangan yaitu tidak ada studio rekaman di sekitar tempat mereka tinggal. Akhirnya sebuah barak pengungsian dibuat menjadi ruangan kedap suara dan disulap menjadi studio rekaman dadakan.

Ada lagi persoalan yaitu tidak ada listrik di situ. Merekapun mencari genset ke sana ke mari dan setelah dapat menyewanya dan mulailah mereka rekaman.

Sejak saat itu mereka menjadi band pembuka Aerosmith dan salah satu lagu mereka menjadi hits setelah menjadi soundtrack film “Blood Diamond” yang dibintangi Leonardo Di Caprio dan Jennifer Connoly.

Jadi kalau kita masih bisa makan dan minum, anggota badan kita masih lengkap, masih tinggal di rumah dan ada listrik tidak ada alasan untuk tidak sukses. Refugees All Stars yang tidak punya hal-hal itu saja masih bisa sukses.