
Bagi yang pernah menonton Film animasi Kungfu Panda, sosok Master Oogway  sangat fenomenal. Kura-kura tua yang sangat bijak ini quotes-nya  memberi nilai tinggi bagi film ini. Jadilah Kungfu Panda tidak sekedar  film animasi yang menghibur, namun sarat nilai moral.
Ada quotes  yang membuat mata saya berbinar. Quotes yang diambil dari dialog Master  Shifu, guru kungfu si Panda gendut bernama Po, dan Master Oogway di  bawah Pohon Peach (peach tree).
Master Shifu sangat khawatir  bahwa Panda takkan dapat mengalahkan Tai Lung, Seekor Macan Tutul  Tangguh, musuh besar yang menjadi pengganggu kehidupan masyarakat Valley  of Peace di film itu. Kekhawatiran ini dikarenakan Master Shifu terlalu  termakan paradigma bahwa yang gendut itu pemalas, dan pemalas sulit  menjadi pendekar tangguh. Ditambah hasil latihan Po yang mengecewakan  sehingga tak kunjung menguasai jurus-jurus Kungfu. Maka filosofi pohon  mengalir pada dialog berikutnya setelah Master Oogway menunjuk pada  sebuah pohon peach:
"Look at this tree, Shifu. I cannot make it  blossom when it suits me nor make it bear fruit before its time."
Shifu  diminta mengamati pohon Peach. Master Oogway dengan bijak mengungkap  sebuah kearifan dengan pohon sebagai obyek perenungan.
"Aku tidak  bisa membuat bunga-bunganya mekar sesuai keinginanku atau tidak juga  bisa membuatnya berbuah sebelum waktunya."
Sebuah ungkapan yang  terasa dalam maknanya, bahwa kita tak bisa mengendalikan sesuatu meski  se"sakti" apapun kita. Sekuasa, sepintar dan sekuat apapun kita, kita  hanya mampu melakukan pekerjaan yang terbatas. Mengendalikan mekarnya  bunga, mematangkan buah sebelum waktunya atau menggugurkan daun hanya  dibawah kuasa-Nya. Itu adalah takdir-Nya.
Lalu Shifu menyela :
"But  there are things we can control! I can control when the fruit will  fall, I can control where to plant the seed! That is no illusion,  Master!"
Ya, kita memang bisa mengontrol hal lain seperti kapan  buah itu bisa dipanen dan dimana biji dari pohon akan ditanam. Semua itu  bukan ilusi. Itu semua bisa kita lakukan. Kita bisa berusaha untuk  menjadi lebih baik. Kita bisa menghindar dari takdir buruk ke takdir  baik, dengan ikhtiar kita tentu. Tuhan tak akan menyia-nyiakan usaha  hamba-Nya. Siapa yang mau berusaha, maka dia akan dapat merubah  sesuatu/takdirnya.
Master Oogway menanggapi selaan dari Shifu  dengan sebuah ungkapan menarik :
"Ah, yes. But no matter what you  do, that seed will grow to be a peach tree. You may wish for an apple  or an orange, but you will get a peach."
Master Oogway  mengingatkan bahwa kita harus bekerja dengan apa yang kita miliki. Kita  tidak bisa bekerja berdasarkan keinginan, mimpi atau harapan yang belum  kita capai. Pohon peach adalah pohon yang mereka miliki saat itu, sedang  apel dan jeruk adalah keinginan Shifu. Tak mungkin mengharap pohon  peach berbuah apel atau jeruk. Maka pohon peach itulah sumber daya yang  akan menggerakkan kerja, dan dalam film itu pohon peach adalah Po, si  Panda gendut.
Cerita berlanjut dengan sebuah pesimisme Shifu  dengan ungkapan:
"But a peach cannot defeat Tai Lung!"
Shifu  mengungkapkan pesimisme melihat kedigdayaan Tai Lung. Dia makin pesimis  melihat hasil latihan Po tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.  Pesimisme dia makin menguat melihat sebuah "ilusi" tentang karakter  makhluk gendut yang cenderung malas dan lamban.
"Maybe it can, if  you are willing to guide, to nurture it, to believe in it."
Lagi  lagi Oogway meluncurkan kata-kata bijaknya unyuk meyakinkan keraguan  Shifu.
Bila kita punya kemauan kuat membimbing, menaruh perhatian  besar dan percaya penuh dengan hasil yang akan dicapai maka semua  keraguan akan sirna. Pohon saja bisa tumbuh dengan subur dengan diberi  perhatian dan kepercayaan yang tinggi, apalagi manusia. Manusia dengan  akal dan hati yang dia miliki akan lebih membutuhkan perhatian,  bimbingan dan kepercayaan dari orang lain terhadapnya untuk bisa meraih  sukses.
"But how? How? I need your help, master."
Shifu  akhirnya merengek. Dia seolah tak puas hanya dengan penjelasan Master  Oogway yang filosofis itu.
Akhirnya Master Oogway meninggalkan  Shifu dengan sebuah pesan.
"No, you just need to believe. Promise  me, Shifu, promise me you will believe."
Aahh… benar-benar  seorang Master yang bijak. Oogway tak mau membiarkan sahabat atau  muridnya terkungkung dalam pesimisme yang mendalam. Dia menyuruh Shifu  percaya bahwa ia akan berhasil melatih Po menjadi pendekar kungfu yang  hebat agar bisa mengalahkan Tai Lung.
Berjanjilah, kita akan  percaya. Percaya bahwa kita akan berhasil mengatasi masalah, mencapai  target-target, membahagiakan orang-orang terkasih dan bisa memberi lebih  banyak manfaat bagi lingkungan.